Sabtu, 28 Mei 2016

Variasi Masakan Khas Karo Berastagi

Variasi Masakan Khas Karo Berastagi - Berastagi merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Jika Anda ada di posisi Kota Medan, Anda harus menempuh jarak sekitar 66 km untuk sampai di Berastagi. Mayoritas etnis yang ada di Kecamatan Berastagi ini adalah Suku Karo.Ada banyak tempat wisata yang ada di Berastagi ini, mulai dari wisata alamnya seperti Danau Lau Kawar, Gunung Sibayak, Gunung Sinabung, Taman Alam Lumbini, wisata religi seperti Gereja Inkulturatif Karo Santo Fransiskus Asisi, wisata belanja seperti pasar buah Berastagi, wisata budayanya seperti Museum Pusaka Karo sampai wisata kulinernya.
Di Kecamatan Berastagi ini memiliki variasi masakan khas sana yang beragam. Jika Anda sedang berada di Sumatera Utara, jangan lupa untuk menjelajah Kecamatan Berastagi dan cicipilah berbagai macam masakan khas daerah sana terutama masakan dari Suku Karo.
Berikut merupakan beberapa variasi masakan yang bisa Anda cicipi di Berastagi.
Tasak Telu
Variasi Masakan Khas Karo Berastagi

Bagi Anda yang tinggal di luar daerah Sumatera, mungkin sangat asing mendengar nama masakan Tasak Telu, Masakan ini memang hanya ada di kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Jika Anda penasaran, Anda bisa mengunjungi Kecamatan Berastagi langsung dan datanglah ke Jalan Simpang Raya. Di sana terdapat warung-warung yang menyediakan Masakan Tasak Telu, salah satunya adalah Warung Makan Neo Cica. Warung ini memang sangat terkenal dengan masakan Tasak Telunya di Berastagi. Rasanya sangat lezat. Tempatnya sangat sederhana hanya dilapisi dinding tepas dan disediakan tikar sebagai alas lesehan untuk menyantap makanan yang telah disajikan. Warung makan ini setiap hari dipenuhi oleh konsumen baik yang baru ingin mencobanya maupun pelanggan setia dari masakan Tasak Telu. Dalam bahasa Karo, Tasak Telu ini berarti Tiga Masakan. Satu nama namun terdapat tiga masakan yaitu ayam buras rebus dengan bumbu khas Berastagi, Cepera atau kuah ayam yang dicampur dengan jagung gongseng dan sambal getah yang merupakan sambal khas Suku Karo yang terdiri dari campuran jeruk nipis, cabe rawit dan sedikit darah ayam. Getah dalam bahasa Suku Karo adalah darah. Bagi Anda yang ragu-ragu untuk menyantap masakan khas Suku Karo ini, sebaiknya tidak memesannya.
Lomok-Lomok
Variasi Masakan Khas Karo Berastagi
Sumber Gambar : merga-silima.blogspot.com
Lomok-lomok merupakan menu masakan khas Berastagi atau Suku Karo. Masakan yang satu ini juga mungkin jarang Anda mendengarnya. Anda hanya akan menemukannya di Kecamatan Berastagi dan akan menemukan warung yang menyediakan lomok-lomok di tengah penduduknya yang bersuku Karo. Lomok-lomok ini menjadi makanan yang sangat disukai oleh Suku Karo karena rasanya yang sangat lezat. Masakan Lomok-lomok adalah masakan yang berbahan dasar daging babi beserta darahnya. Kemudian dimasak dengan campuran rempah-rempah yang masih tradisional seperti kemiri, kunyit, tuba atau andaliman, santan dan bumbu-bumbu lainnya. Masakan lomok-lomok hampir sama dengan masakan sanksang. Namun bedanya adalah masakan sanksang tidak memakai campuran darah ke dalam masakannya.
Cipera
Variasi Masakan Khas Karo Berastagi
Sumber Gambar : resep-indonesia.com
Masakan yang satu ini merupakan masakan yang berbahan utama ayam kampung dan tepung jagung. Cara memasaknya cukup sederhana yaitu potongan ayam kampung yang ditambahkan dengan tepung jagung dan bumbu-bumbu rempah lain sampai daging ayam empuk dan kuahnya kental. Kuah kental ini berasal dari tepung jagung yang bulirnya sudah tua kemudian disangrai dan ditumbuk. Biasanya Cipera sering ditambahkan dengan bahan lain seperti jamur merang. Bumbu-bumbu yang digunakan untuk memasak cipera adalah bawang merah, seledri, serai, asam cekala, tomat, cabai dan masih banyak yang lainnya.  Jika Anda ingin menyantap cipera silakan datang ke Rumah Makan Karo.
Pagit-pagit
Variasi Masakan Khas Karo Berastagi
Sumber Gambar : kulinologi.co.id
Masakan yang satu ini merupakan masakan yang ekstrim di Berastagi. Masakan khas Suku Karo ini hanya disajikan ketika Pesta Kerja tahun atau Merdang Merdem yang diadakan sebagai tanda syukur atas hasil panen padi masyarakat Berastagi. Bahan Utama masakan pagit-pagit adalah rumput yang dimakan oleh seekor sapi yang disembelih dan diambil dari lambungnya. Cara pembuatannya adalah rumput yang ada di lambung sapi tersebut kemudian diperas dan diambil airnya. Setelah itu, airnya dimasak selama 2 sampai 3 jam sampai menghasilkan kaldu. Untuk menghilangkan bau amis pada air rumput, perlu ditambahkan dengan pohon cingkam dan ditambahkan susu segar. Untuk menambah cita rasanya, air ini ditambahkan jeroan, kikil dan tulang lembu kamping ataupun sapi. Bumbu-bumbu yang digunakan adalah bawang, serai, cabe, jahe, asam dengan takaran banyak, daun jeruk purut, rimbang dan masih banyak yang lainnya. Saat ini pagit-pagit menjadi masakan yang sangat langka karena tidak semua orang bisa untuk membuatnya.

Itulah beberapa variasi masakan yang ada di Berastagi. Berbeda suku memang berbeda masakannya pula. Setelah berwisata kuliner, Anda bisa mencari tempat penginapan seperti hotel yang di Berastagi atau sekitarnya untuk tempat Anda menginap selama berlibur ke Berastagi.
Contributor by : Muti Laurentz

1 komentar: