Pernahkah Anda menyaksikan gambar atraksi lompat batu pada selembar uang seribu rupiah? Atraksi lompat batu tersebut memang salah satu budaya yang cukup populer di Indonesia. Tradisi lompat batu ini berasal dari salah stau lokasi yang paling memukau di Indonesia, Pulau Nias.
Terletak di sebelah barat Pulau Sumatra, pulau nias memiliki penduduk sekitar 700 ribu jiwa. Pulau dengan luas sekitar 5600 km persegi ini adalah surga penikmat wisata alam dan budaya. Berkunjung ke nias tidak hanya membuat Anda menikmati rumah-rumah tradisional serta tradisi lompat batu atau fahombo yang menakjubkan. Disini Anda juga bisa berselancar dan menyelam.
Pulau dan Pantai yang Indah
Setelah kejadian tsunami yang menimpa Nias di tahun 2004, belum banyak pengunjung yang kembali mendatangi pulau ini. Padahal, di pulau Nias terdapat banyak surga tersembunyi yang wajib Anda kunjungi
1. Kepulauan Hinako
Orang-orang yang telah mengunjungi kepulauan ini menyebutnya sebagai surga. Kepulauan ini terdiri dari beberapa pulau kecil, yakni pulau hinako, pulau imana, pulau bogi, pulau hamutula, pulau asu, dan pulau bawa. Secara administratif, kepulauan ini masuk dalam kabupaten Nias Barat.
Kepulauan Hinako dikatakan sebagai surga karena keindahannya yang masih murni, ombaknya yang cocok untuk berselancar, serta ikan-ikannya yang sangat menggoda para pemancing. Sebuah kombinasi yang sempurna sebagai destinasi wisata.
2. Pantai Tureloto
Jika Kabupaten Nias Barat memiliki karakteristik laut yang menjadi surga para pemancing dan peselancar, di Nias Utara terdapat lokasi yang menajdi surga pecinta snorkling. Lokasi tersebut tak lain adalah pantai Tureloto yang jernih dan dipenuhi berbagai jenis terumbu karang. Di pantai ini, pengunjung juga akan dimanjakan dengan kelembutan pasir putih yang ada di pinggir pantai.
3. Pulau Asu
Pulau Asu termasuk salah satu pulau kecil yang ada di Kepulauan Hinako. Namun pulau ini menjadi salah satu yang paling menarik pengunjung. Di pulau ini, pengunjung akan melihat pasir putih yang selembut salju. Saat snorkling, pengunjung juga dapat menyaksikan ikan hias, koral, dan air laut yang bersih.
4. Pink Beach
Percayakah Anda bahwa di dunia ini terdapat sebuah pantai yang memiliki pasir berwarna merah muda? Jika tidak, Anda dapat melihatnya secara langsung di Nias. Penduduk di sekitar pantai berpasir merah muda ini menamainya dengan Gawu Soyo.
Masyarakat meyakini bahwa warna merah muda di pasir pantai Gawu Soyo berasal dari pertumpahan darah yang terjadi disana. Pantai ini berada di desa Ombolata Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara.
5. Pantai Sorake
Wisatawan asing yang gemar berselancar tentu tak akan asing dengan pantai solake. Pantai ini memang menjadi alah satu spot berselancar paling populer di dunia. Ketinggian ombak di pantai ini bisa mencapai ketinggian 5 meter, membuat para peselancar semakin tertantang.
Pantai Sorake memang salah satu lokasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Lokasi pantai ini beradai di Teluk dalam kabupaten Nias Selatan. Jika Anda berangkat dari Gunungsitoli yang tidak lain adalah ibu kota pulau Nias, Anda harus menempuh perjalanan selama 2 jam sebelum mencapai pantai solake.
6. Pulau Hayo dan Sifika
Pulau hayo dan sifika adalah dua pulau yang ada di kabupaten nias selatan. Dua pulau ini merupakan pulau-pulau yang memiliki cagar budaya. Sebagai situs cagar budaya, pulau-pulau yang bersebelahan ini tergolong dilindungi pemerintah. Dua pulau ini memiliki peninggalan purbakala yang juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi.
Desa adat
Selain mengunjungi lokasi-lokasi wisata alam, sebaiknya jangan lewatkan untuk mampir ke desa wisata di Pulau Nias. Desa wisata di Pulau Nias yang cukup terkenal adalah Desa Bawamataluo yang berada di Kabupaten Nias Selatan. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Bawamataluo berarti matahari terbit.
Berada di ketinggian 324 meter dari permukaan laut, desa Bawamataluo memang layak disebut desa matahari terbit. Di desa ini, pengunjung dapat menikmati atraksi lompat batu yang disebut Hombo Batu. Atraksi ini adalah salah satu tradisi masyarakat yang masih terjaga hingga kini.
Hombo batu dilakukan oleh seorang laki-laki yang harus melompati batu yang disusun setinggi 2 meter. Saat melakukan atraksi ini, pelompat batu biasanya dibayar oleh pengunjung sebesar 100 ribu rupiah untuk setiap lompatan. Selain sebagai atraksi, hombo batu memanglah ritual adat yang tetap dijalankan meski telah berjalan ratusan tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar